Langsung ke konten utama

Ulasan Buku “Planet Omar, Accidental Trouble Magnet” by Zanib Mian

  https://www.tulisanshinta.site/2023/10/ulasan-buku-planet-omar-accidental.html “…, but my dad said that Allah knows all the languages in the universe, so we can talk to him whenever we want to.” (page 178). Dikisahkan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, bernama Omar. Ia hidup bersama keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu, adik laki-lakinya yang bernama Esa berusia 3 tahun, kakak perempuan bernama Maryam berusia 13 tahun. Keluarga Omar berasal dari Pakistan, dan mereka menetap di Inggris. Kedua orang tua Omar bekerja sebagai ilmuwan. Permasalahan muncul ketika sang ibu mendapatkan pekerjaan baru di kota lain. Omar sekeluarga harus pindah tempat tinggal. Hal ini yang membuat Omar gelisah sebagai anak laki-laki yang mulai remaja. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan rumah, sekolah barunya, dan tentu saja teman-teman barunya. Apakah Omar dan keluarganya berhasil beradaptasi dengan lingkungan rumah barunya? Apakah Omar memiliki teman di sekolah barunya? Bagaimana Omar menghadapi

Hati-hati, Penyakit Gondongan Menyerang Si Buah Hati!

http://melindahospital.com/artikel/3405/Penyakit-Gondongan-Pada-Orang-Dewasa.html  



Kenapa anakku mendadak menjadi susah makan?  Kenapa ia sering mengeluh sakit perut? Mengapa tiba-tiba suhu tubuh ananda meningkat?  Setelah diperhatikan,  kenapa wajah anakku membengkak seperti hamster?

Waspadalah,  mungkin ananda tengah menunjukkan gejala penyakit gondongan.  Penyakit ini biasa muncul di kala adanya musim pancaroba,  perubahan udara dari musim kemarau ke musim hujan.

Penyakit gondongan atau biasa disebut juga penyakit mumps adalah penyakit yang disebabkan virus yang menyerang kelenjar air liur. Kelenjar tersebut tepatnya berada di bagian bawah wajah mendekati ke telinga, dan ini tidak tampak dari luar.  Namun bila dikarenakan virus,  kelenjar ini dapat membengkak sehingga akan tampak dari luar wajah yang membengkak di bagian bawah seperti wajah hamster yang tengah mengumpulkan makanan di mulutnya.

Penyakit ini tergolong penyakit menular.  Biasanya menyerang anak usia dibawah 15 tahun yang belum pernah mendapat vaksin MMR (Mumps,  Measles,  and Rubella).  Namun tidak menutup kemungkinan bahwa bisa saja orang dewasa juga tertular penyakit ini. 

Penyakit ini menular melalui udara dan air libur.  Bisa ketika bersin atau batuk,  atau bisa juga saat anak sedang sakit,  kemudian memegang hidung atau mulut dengan jari tangannya. Lalu tangan tersebut memegang gagang pintu,  atau meja,  kursi,  sendok,  dan lain-lain.  Benda-benda tersebut dapat menjadi media tular penyakit gondongan.

Hingga kini belum ada pengobatan yang akurat untuk menghilangkan penyakit ini dari si penderita.  Namun kabar baiknya adalah bagi yang sudah pernah mengalami penyakit gondongan,  ia tidak akan pernah mengalami penyakit ini lagi.  Hal ini disebabkan saat sedang sakit,  tubuh juga membentuk suatu imun untuk melawan virus tersebut. 

Meskipun belum ada pengobatan yang akurat untuk mengatasi gondongan,  bukan berarti si pasien dibiarkan begitu saja ketika sedang sakit.  Upaya meringankan rasa sakit akibat gondongan adalah:
1. Istirahat yang cukup hingga demam turun.
2. Minum obat peredaran nyeri,  seperti ibuprofen atau paracetamol.
3. Makan makanan lunak,  terutama yang mengandung banyak vitamin. Hindari jus buah,  karena akan meningkatkan radang pada tenggorokannya.
4. Banyak minun
5. Kompres area yang sakit/bengkak dengan air panas dan dingin. Bisa juga dengan menggunakan gel lidah buaya atau pasta jahe.

Jika kita memiliki anak yang sedang mengalami penyakit gondongan,  ada upaya agar tidak meluasnya penyebaran virus tersebut,  yakni:
1. Meliburkan aktivitas ananda dari sekolah selama 10-15 hari.
2. Sering mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas apapun.
3. Menutup dengan tisu saat batuk ataupun bersin.  Kemudian langsung membuangnya ke tempat sampah.

Yang perlu diperhatikan disini ialah penyakit gondongan ini menular dan belum ada obat akuratnya.  Penyakit ini adalah self healing,  dapat sembuh dengan sendirinya. Oleh sebab itu kita harus selalu menjaga kebersihan serta meningkatkan imunitas tubuh kita sendiri.

Bagaimana dengan bunda?

Gunung Putri,  29 Oktober 2017
🌞 Shinta Dewi Wijiarti 🌞
Pemerhati kesehatan sang buah hati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Super Blue Blood Moon

Tribunnews.com Berita akan terjadinya gerhana bulan hari ini (Rabu, 31 Januari 2018) sudah tersebar sejak 3-4 hari yang lalu. Teman-teman kecilku di kelas 5 Salman Al Farisi sudah sibuk membincangkannya. Aku pun yang tadinya hanya menganggap sebagai suatu fenomena alam yang biasa terjadi, lambat laun mulai tertarik untuk mengintip secuil informasi mengenai ini. Tahukah kamu kalau fenomena gerhana bulan saat ini adalah kejadian fenomena alam yang luar biasa? Kali ini bulan akan tampak lebih besar daripada biasanya, terjadi gerhana bulan penuh,  serta warnanya merah seperti darah akibat bias dengan cahaya matahari. Bulan pada saat ini benar-benar menunjukkan keelokannya. Tiada yang dapat menandingi kecantikannya ditengah temaramnya malam. "Langit boleh gelap. Namun aku akan senantiasa memberikan secercah cahaya pada kegelapan," ungkap sang Super Blue Blood Moon. 😁 Kita,  sebagai makhluk bumi yang terpisahkan jarak dan waktu dengan sang bulan hanya bisa menikmati sa

Pustakawan dan Laptop Asus Vivobook 14X OLED

Memasuki tahun ajaran baru menjadi tantangan setiap tenaga pendidik di sekolah-sekolah. Mengenalkan kembali adab-adab dalam menuntut ilmu, adab kepada guru, adab bermain, termasuk juga adab dalam menjaga lingkungan sekolah merupakan materi yang harus disampaikan pertama kali pada siswa di awal kedatangan dan sepanjang perjalanan pembelajaran. Tantangan ini tidak hanya menjadi milik tenaga pendidik saja, tapi juga tenaga kependidikan, termasuk saya, seorang pustakawan. Sebagai seorang pustakawan, terutama pustakawan sekolah dasar, ada rasa tanggung jawab untuk melatih keterampilan literasi peserta didiknya bersama para tenaga pendidik lain. Perpustakaan menjadi sarana pendukung pembelajaran di kelas. Dengan adanya Kurikulum Merdeka, perpustakaan semakin berperan penting dalam memperlancar proses pembelajaran ini. Pustakawan menyiapkan media-media yang dapat meningkatkan keterampilan literasi seluruh warga sekolah, yakni siswa, guru, kepala sekolah, juga tenaga administrasi dan tenaga pe

Review Buku Sketsa Negeri Para Anjing

  Judul: Sketsa Negeri Para Anjing Penulis: Shabrina Cetakan pertama: Rabiul Akhir 1427 H/ Mei 2006 Penyunting: Sakti Wibowo dan Nurul Hidayati Desain Cover: Arif Yunur Rivan Illustrasi Cover: Ferly Leriansyah Penerbit: Lini Zikrul Remaja (Zikrul Hakim), Jakarta Jumlah Halaman: 160 halaman, uk. 11,5 x 17,5 cm ISBN: 979-9140-34-x      Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang sarat dengan nilai religi. Pesan religi disampaikan oleh penulis melalui kisah-kisah yang melekat dalam kehidupan sehari-hari kita. Tak luput pula penulis menyampaikan dengan plot twist yang berbeda-beda. Terkadang membuat pembaca berpikir, siapakah sosok utama dari tokoh yang diceritakan cerpen tersebut.      Diawali dengan kisah seorang ibu guru baru mendaftar ke sebuah sekolah. Namanya adalah Bu Brin. Ia diamanahi mendidik anak berkebutuhan khusus. Dengan berbekal pengalaman mengajar di sekolahnya terdahulu, ditambah dengan kesabaran dan doa yang terus menerus diucapkan, akhirnya Allah membukak