Langsung ke konten utama

Ulasan Buku “Planet Omar, Accidental Trouble Magnet” by Zanib Mian

  https://www.tulisanshinta.site/2023/10/ulasan-buku-planet-omar-accidental.html “…, but my dad said that Allah knows all the languages in the universe, so we can talk to him whenever we want to.” (page 178). Dikisahkan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, bernama Omar. Ia hidup bersama keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu, adik laki-lakinya yang bernama Esa berusia 3 tahun, kakak perempuan bernama Maryam berusia 13 tahun. Keluarga Omar berasal dari Pakistan, dan mereka menetap di Inggris. Kedua orang tua Omar bekerja sebagai ilmuwan. Permasalahan muncul ketika sang ibu mendapatkan pekerjaan baru di kota lain. Omar sekeluarga harus pindah tempat tinggal. Hal ini yang membuat Omar gelisah sebagai anak laki-laki yang mulai remaja. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan rumah, sekolah barunya, dan tentu saja teman-teman barunya. Apakah Omar dan keluarganya berhasil beradaptasi dengan lingkungan rumah barunya? Apakah Omar memiliki teman di sekolah barunya? Bagaimana Omar menghadapi

5 Cara Merawat Wajah Si Remaja Usia 10-16 Tahun

www.pexels.com

"Iiiih... Wajah kamu kok dekil sih?"

"Lagi panen jerawat,  ya?"


Bete gak sih kalau kata-kata itu ditujukan ke kamu?

Bener sih di usia antara 10-16 tahun telah terjadi perubahan hormonal alamiah pada tubuh. Akibatnya tubuh menjadi sering berkeringat setelah aktif beraktivitas,  terutama bila di luar ruangan.

Baju menjadi sering tampak lepek, wajah dekil, badan juga mengeluarkan aroma tak sedap. Sering ditemui orang di usia ini mulai tumbuh jerawat di wajah.

Untuk sebagian orang, jerawat bisa mengganggu penampilan yang akhirnya bisa mempengaruhi rasa percaya diri. Gak banget kan kita harus menutup diri hanya gara-gara jerawat?

Inilah 5 tips sederhana merawat wajah mencegah timbulnya jerawat di usia 10-16 tahun.

1. Rajinlah mencuci muka bila wajah sudah terasa lengket. Pilihlah sabun yang sesuai dengan usia ini. Sabun bayi bisa menjadi alternatif perawatan wajah usia ini.

2. Selalu membawa handuk kecil di tas. Handuk ini digunakan untuk menghapus keringat berlebih,  terutama di wajah. Jangan sekali-kali menghapus keringat di wajah dengan tangan langsung, karena tangan kita saat itu juga kotor.

3. Minimalkan penggunaan make-up di usia ini. Wajah yang sering berkeringat kemudian ditutupi dengan bedak,  akan membuat pori-pori wajah menjadi tidak bebas. Ini juga yang mengakibatkan munculnya jerawat.

4. Selalu mencuci wajah sebelum tidur. Saat tidur wajah kita akan mengeluarkan minyak lebih banyak daripada pagi hari. Oleh sebab itu,  wajah harus bersih agar tidak semakin banyak debu yang menempel.

5. Perhatikan makanan yang dikonsumsi. Batasi makanan yang bisa memunculkan alergi,  seperti kacang tanah,  telur,  keju,  juga aneka gorengan. Semua jenis makanan tersebut baik bagi tubuh bila dikonsumsi tidak berlebihan.


Jadilah remaja yang memperhatikan kebersihan diri. Banyak teman-teman yang menyukai orang yang bisa mengurus dirinya.

Remaja yang bisa mengurus dirinya secara mandiri dengan baik,  artinya ia menghargai dirinya dan juga akan menghargai berbagai hal yang ada di sekitarnya. 😉

So,  hargailah dirimu, Sobat! 😊

Day 42
#TantanganODOP
#Onedayonepost
#ODOPbatch5

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Super Blue Blood Moon

Tribunnews.com Berita akan terjadinya gerhana bulan hari ini (Rabu, 31 Januari 2018) sudah tersebar sejak 3-4 hari yang lalu. Teman-teman kecilku di kelas 5 Salman Al Farisi sudah sibuk membincangkannya. Aku pun yang tadinya hanya menganggap sebagai suatu fenomena alam yang biasa terjadi, lambat laun mulai tertarik untuk mengintip secuil informasi mengenai ini. Tahukah kamu kalau fenomena gerhana bulan saat ini adalah kejadian fenomena alam yang luar biasa? Kali ini bulan akan tampak lebih besar daripada biasanya, terjadi gerhana bulan penuh,  serta warnanya merah seperti darah akibat bias dengan cahaya matahari. Bulan pada saat ini benar-benar menunjukkan keelokannya. Tiada yang dapat menandingi kecantikannya ditengah temaramnya malam. "Langit boleh gelap. Namun aku akan senantiasa memberikan secercah cahaya pada kegelapan," ungkap sang Super Blue Blood Moon. 😁 Kita,  sebagai makhluk bumi yang terpisahkan jarak dan waktu dengan sang bulan hanya bisa menikmati sa

Pustakawan dan Laptop Asus Vivobook 14X OLED

Memasuki tahun ajaran baru menjadi tantangan setiap tenaga pendidik di sekolah-sekolah. Mengenalkan kembali adab-adab dalam menuntut ilmu, adab kepada guru, adab bermain, termasuk juga adab dalam menjaga lingkungan sekolah merupakan materi yang harus disampaikan pertama kali pada siswa di awal kedatangan dan sepanjang perjalanan pembelajaran. Tantangan ini tidak hanya menjadi milik tenaga pendidik saja, tapi juga tenaga kependidikan, termasuk saya, seorang pustakawan. Sebagai seorang pustakawan, terutama pustakawan sekolah dasar, ada rasa tanggung jawab untuk melatih keterampilan literasi peserta didiknya bersama para tenaga pendidik lain. Perpustakaan menjadi sarana pendukung pembelajaran di kelas. Dengan adanya Kurikulum Merdeka, perpustakaan semakin berperan penting dalam memperlancar proses pembelajaran ini. Pustakawan menyiapkan media-media yang dapat meningkatkan keterampilan literasi seluruh warga sekolah, yakni siswa, guru, kepala sekolah, juga tenaga administrasi dan tenaga pe

Review Buku Sketsa Negeri Para Anjing

  Judul: Sketsa Negeri Para Anjing Penulis: Shabrina Cetakan pertama: Rabiul Akhir 1427 H/ Mei 2006 Penyunting: Sakti Wibowo dan Nurul Hidayati Desain Cover: Arif Yunur Rivan Illustrasi Cover: Ferly Leriansyah Penerbit: Lini Zikrul Remaja (Zikrul Hakim), Jakarta Jumlah Halaman: 160 halaman, uk. 11,5 x 17,5 cm ISBN: 979-9140-34-x      Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang sarat dengan nilai religi. Pesan religi disampaikan oleh penulis melalui kisah-kisah yang melekat dalam kehidupan sehari-hari kita. Tak luput pula penulis menyampaikan dengan plot twist yang berbeda-beda. Terkadang membuat pembaca berpikir, siapakah sosok utama dari tokoh yang diceritakan cerpen tersebut.      Diawali dengan kisah seorang ibu guru baru mendaftar ke sebuah sekolah. Namanya adalah Bu Brin. Ia diamanahi mendidik anak berkebutuhan khusus. Dengan berbekal pengalaman mengajar di sekolahnya terdahulu, ditambah dengan kesabaran dan doa yang terus menerus diucapkan, akhirnya Allah membukak