Langsung ke konten utama

Ulasan Buku “Planet Omar, Accidental Trouble Magnet” by Zanib Mian

  https://www.tulisanshinta.site/2023/10/ulasan-buku-planet-omar-accidental.html “…, but my dad said that Allah knows all the languages in the universe, so we can talk to him whenever we want to.” (page 178). Dikisahkan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun, bernama Omar. Ia hidup bersama keluarganya yang terdiri dari ayah, ibu, adik laki-lakinya yang bernama Esa berusia 3 tahun, kakak perempuan bernama Maryam berusia 13 tahun. Keluarga Omar berasal dari Pakistan, dan mereka menetap di Inggris. Kedua orang tua Omar bekerja sebagai ilmuwan. Permasalahan muncul ketika sang ibu mendapatkan pekerjaan baru di kota lain. Omar sekeluarga harus pindah tempat tinggal. Hal ini yang membuat Omar gelisah sebagai anak laki-laki yang mulai remaja. Ia harus beradaptasi dengan lingkungan rumah, sekolah barunya, dan tentu saja teman-teman barunya. Apakah Omar dan keluarganya berhasil beradaptasi dengan lingkungan rumah barunya? Apakah Omar memiliki teman di sekolah barunya? Bagaimana Omar menghadapi

5 Tempat Jalan-jalan Otentik dan Mengesankan di Daerah Bogor



Siapa sih yang tidak kenal dengan kota Bogor?


Pada masa sekolah dulu, saya dikenalkan Bogor sebagai kota hujan karena memiliki curah hujan tertinggi dibanding dengan daerah lain di Indonesia. Selain itu, Bogor juga dikenal dengan tempat ikoniknya seperti Istana Bogor dengan rusa-rusa yang menghiasi perkarangannya, dan juga Kebun Raya Bogor sebagai pusat penelitian botani.


Kota Bogor, karena dekat dengan Jakarta, ibukota Indonesia, keramaian kotanya tidak jauh berbeda dengan Jakarta. Bogor bisa dijadikan alternartif wisata terdekat dengan Jakarta. Hiruk pikuk segala kesibukan di kota Jakarta ditambah moderinitas yang telah mewarnai seluruh penjuru kota membuat para peminat hiburan klasik mencari tempat healing tersendiri.


Berikut adalah 5 tempat jalan-jalan otentik dan mengesankan di daerah Bogor

1. Taman Nasional Gunung Gede Pangarango

Jalan-jalan ke gunung tentu beda dengan jalan-jalan ke mal (ya iyalah!). Menariknya jalan-jalan ke Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah mulai dari persiapan, kegiatan di gunungnya, hingga kepulangan. Untuk saya yang bukan orang gunung, tentu saja melakukan beberapa persiapan. Selain persiapan materi, persiapan fisik tentu saja. Dimulai dari melengkapi peralatan naik gunung seperti sepatu, celana, baju, dan jas hujan yang memadai. Lalu melengkapi peralatan berkemah, seperti tenda, flyingsheet, lampu tenda, dan lain-lain. Persiapan fisik pun mulai rutin dilakukan paling cepat sebulan sebelum keberangkatan. Mulai dari jogging, berjalan mendaki, makan-makanan sehat, dan lain sebagainya.

Serunya jalan-jalan di Taman Nasional Gedung Pangrango adalah di awal perjalanan, ketika masih di kaki gunung, Taman Nasional sudah disiapkan untuk pendaki gunung pemula. Artinya, jalan setapak dibuat nyaman. Sudah ada undakan-undakan seperti tangga dan ada beberapa bagian yang dbuat jembatan dari kayu, seperti panggung. Jarak pos-pos peristirahatan tidak terlalu jauh, begitu juga dengan toilet. Hanya saja ada beberapa toilet sepi, sehingga tampak ragu tuk digunakan. Sumber air pun banyak, sehingga memudahkan untuk berwudhu ketika ingin salat selama perjalanan pendakian.

sumber foto : pribadi di Taman Nasional Gede Pangrango


Setelah setengah pendakian, menuju puncak gunung, inilah yang membuat jalan-jalan ini otentik dan mengesankan bagi saya. Jalur trekking masih tampak asli. Ada pepohonan yang melintangi jalur kami, sehingga terkadang kami harus menunduk, memanjat, terkadang melompati pohon tersebut. Belum lagi, pendakian yang masih apa adanya, sehingga kita seperti wall climbing. Namun kelelahan mendaki gunung sangat terbayarkan ketika kita sampai dipuncak gunung. Udara dingin yang, ternyata, dapat menembus mantel kami, serta indahnya hamparan bunga edelwais. Sungguh mengagumkan. Bila ada langkah, ingin sekali saya Kembali jalan-jalan ke sana.


2. Jalan Surya Kencana

Jalan Surya Kencana, berada di pusat kota Bogor. Bagi yang ingin tahu cita rasa Bogor asli, silahkan di mulai dari Jalan Surya Kencana. Jalan ini ternyata cukup panjang dan sudah terkenal ramai sejak zaman dahulu. Warung-warung kuliner di jalan ini sudah melegenda. Mereka sudah berjualan jauh sebelum Bogor ramai dan menjadi pusat wisata seperti sekarang.

Jalan Surya Kencana adalah daerah pecinan di Bogor. Toko-toko di seni banyak yang berjualan orang Tionghoa dan sudah turun temurun. Tak heran, bisa saja kita temui restoran non halal di jalan ini. Namun hal ini jangan dijadikan rintangan untuk mencoba. Justru ni yang membuat jalan-jalan di surya kencana menjadi otentik dan mengesankan. Orang-orang sudah terbiasa untuk berjalan kaki kulineran di sepanjang jalan surken ini. Selain itu, dengan harga yang murah dan kualitas makanan yang enak, sungguh mengesankan. nikmatnya.

Salah satunya adalah Soto Kuning Pak Yusuf. Menyajikan soto dengan daging sapi dan aneka jerohannya. Dimasak begitu lembut dan berbumbu sedap. Pelayanan warung ini pun tergolong cepat. Mungkin karena sudah terbiasa melayani banyak orang, sehingga kualitas pelayanan dan makanannya pun terbaik.

sumber foto: pribadi, gerobakan es bir kocok Bogor


Setelah makan dan lelah berjalan kaki, janganlah lewatkan untuk mencoba bir kocok. Bir ini non alkohol. Terbuat dari air jahe dan disajikan dingin. Dikatakan bir, karena tampilannya berbusa akibat dikocok-kocok dengan es batu saat pencampurannya.

sumber foto: pribadi, makanan khas kakilima Surken, Bogor


Selain makanan tradisional seperti cungkring, ada juga makanan-makanan modern atau khas dari daerah lainnya. Contohnya es durian, somay, pempek, mie babat, dan lain sebagainya. Lalu ada juga produk bakery, seperi kue dan roti. Sepertinya kalau jalan-jalan di surya kencana akan impas, kalori yang masuk sama dengan kalori yang keluar.


3. Kopi Daong


Ini sebetulnya tempat ngopi enak di dalam hutan pinus. Lokasi tepatnya pun di luar kota Bogor, namun masih masuk kabupaten Bogor. Ciawi tepatnya. Di sini kopi yang disajikan asli. Makanan pendampingnya pun, bergaya ala Eropa dan Asia, nikmat dengan porsi yang pantas, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Suasana minum kopi hangat-hangat di antara pohon-pohon pinus menujlang tinggi, dan dihiasi lampu yang indah di kala malam menambah keontentikan dan mengesankan peminatnya.


4. Gaya Rimba Resort and Camp.

Begitu memasuki area ini, sudah kental dengan suasana khas Sunda. Menu makanan yang ditawarkan pun lengkap. Menurut saya, sungguh mengesankan otentik Sunda banget. Ada paket aneka liwetan ataupun ramesan. Pilihan minumannya pun banyak. Mulai dari kopi, aneka jus, hingga minuman herbal. Resort ini dibuat sedemikian rupa hingga nyaman untuk yang kemping ataupun hadir untuk menikmati makanan. Ia juga menyiapkan beberapa area hiburan, seperti terapi ikan, memancing, berkuda di akhir pekan, serta panggung organ tunggal. Kualitas makanan dan pelayanannya dapat dinilai baik. Harga setipa menu pun normal. 

sumber foto: pribadi, salah tiga menu di Gaya Rimba Resort and Camp




5. Kedai Es Teh Jaya Abadi

Di kala banyak menjamur warung kopi kekinian, kedai ini berhasil memikat hati penikmat teh. Dengan menyuguhkan beragam teh racikan tersendiri, bisa diminum hangat maupun dingin, telah berhasil memunculkan rasa otentik dan mengesankan konsumennya. Selain itu, desain ruangan yang diatur sedemikian rupa, memunculkan nuansa-nuansa jadul, semakin menambah keunikan tersendiri ketika menikmati teh. Selain menu teh, kedai ini juga menyuguhkan aneka makanan kudapan, seperti mendoan, tahu isi, pisang goreng, risol, donat, dan lain-lain. Harganya pun pas di kantong mahasiswa. Sangat cocok untuk rehat sejenak di tengah kesibukan kota Bogor.

sumber foto: prbadi, tampak depan Kedai Es Teh Jaya Abadi, Bogor



Itulah lima tempat jalan-jalan otentik dan mengesankan di Bogor menurut saya. Silahkan teman-teman membuktikan keotentikan tempat-tempat tersebut. Jika ada yang bisa merekomendasikan tempat lain yang mengesankan, saya menantinya.


#obs2023
#odopbloggersquad

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Super Blue Blood Moon

Tribunnews.com Berita akan terjadinya gerhana bulan hari ini (Rabu, 31 Januari 2018) sudah tersebar sejak 3-4 hari yang lalu. Teman-teman kecilku di kelas 5 Salman Al Farisi sudah sibuk membincangkannya. Aku pun yang tadinya hanya menganggap sebagai suatu fenomena alam yang biasa terjadi, lambat laun mulai tertarik untuk mengintip secuil informasi mengenai ini. Tahukah kamu kalau fenomena gerhana bulan saat ini adalah kejadian fenomena alam yang luar biasa? Kali ini bulan akan tampak lebih besar daripada biasanya, terjadi gerhana bulan penuh,  serta warnanya merah seperti darah akibat bias dengan cahaya matahari. Bulan pada saat ini benar-benar menunjukkan keelokannya. Tiada yang dapat menandingi kecantikannya ditengah temaramnya malam. "Langit boleh gelap. Namun aku akan senantiasa memberikan secercah cahaya pada kegelapan," ungkap sang Super Blue Blood Moon. 😁 Kita,  sebagai makhluk bumi yang terpisahkan jarak dan waktu dengan sang bulan hanya bisa menikmati sa

Pustakawan dan Laptop Asus Vivobook 14X OLED

Memasuki tahun ajaran baru menjadi tantangan setiap tenaga pendidik di sekolah-sekolah. Mengenalkan kembali adab-adab dalam menuntut ilmu, adab kepada guru, adab bermain, termasuk juga adab dalam menjaga lingkungan sekolah merupakan materi yang harus disampaikan pertama kali pada siswa di awal kedatangan dan sepanjang perjalanan pembelajaran. Tantangan ini tidak hanya menjadi milik tenaga pendidik saja, tapi juga tenaga kependidikan, termasuk saya, seorang pustakawan. Sebagai seorang pustakawan, terutama pustakawan sekolah dasar, ada rasa tanggung jawab untuk melatih keterampilan literasi peserta didiknya bersama para tenaga pendidik lain. Perpustakaan menjadi sarana pendukung pembelajaran di kelas. Dengan adanya Kurikulum Merdeka, perpustakaan semakin berperan penting dalam memperlancar proses pembelajaran ini. Pustakawan menyiapkan media-media yang dapat meningkatkan keterampilan literasi seluruh warga sekolah, yakni siswa, guru, kepala sekolah, juga tenaga administrasi dan tenaga pe

Review Buku Sketsa Negeri Para Anjing

  Judul: Sketsa Negeri Para Anjing Penulis: Shabrina Cetakan pertama: Rabiul Akhir 1427 H/ Mei 2006 Penyunting: Sakti Wibowo dan Nurul Hidayati Desain Cover: Arif Yunur Rivan Illustrasi Cover: Ferly Leriansyah Penerbit: Lini Zikrul Remaja (Zikrul Hakim), Jakarta Jumlah Halaman: 160 halaman, uk. 11,5 x 17,5 cm ISBN: 979-9140-34-x      Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang sarat dengan nilai religi. Pesan religi disampaikan oleh penulis melalui kisah-kisah yang melekat dalam kehidupan sehari-hari kita. Tak luput pula penulis menyampaikan dengan plot twist yang berbeda-beda. Terkadang membuat pembaca berpikir, siapakah sosok utama dari tokoh yang diceritakan cerpen tersebut.      Diawali dengan kisah seorang ibu guru baru mendaftar ke sebuah sekolah. Namanya adalah Bu Brin. Ia diamanahi mendidik anak berkebutuhan khusus. Dengan berbekal pengalaman mengajar di sekolahnya terdahulu, ditambah dengan kesabaran dan doa yang terus menerus diucapkan, akhirnya Allah membukak